August 16, 2025
3733428278

kanglintang.com – Bandung, 18 Juli 2025 — Polda Jawa Barat membenarkan bahwa tiga orang meninggal dunia saat pesta rakyat di Garut, yang bertepatan dengan acara pernikahan putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina. Insiden terjadi di Lapangan Otto Iskandar Dinata, Kabupaten Garut. Menurut Kombes Pol Hendra Rochmawan, dua di antaranya adalah warga sipil dan satu merupakan anggota polisi, khususnya Bhabinkamtibmas Polsek Garut.

Apa yang Terjadi? Kronologi Insiden

1. Suasana Pesta yang Membludak

Sejak selepas salat Jumat, ribuan warga memadati Alun-Alun dan Pendopo Garut untuk mengikuti hiburan dan santap gratis. Namun, tak ada pengaturan massa yang memadai, sehingga kerumunan di gerbang utama makin padat dan tak terkendali.

2. Desak-desakan Berujung Kericuhan

Kerumunan tersebut menyebabkan banyak orang kesulitan bernapas dan beberapa pingsan. Aparat kepolisian dan Satpol PP turut evakuasi warga yang jatuh pingsan, tapi situasi tetap tak terkendali.

3. Tiga Korban Jiwa

Hasil koordinasi awal: dua warga sipil (termasuk seorang anak berusia 8 tahun bernama Vania Aprilia dan seorang lansia bernama Dewi Jubaeda) serta satu anggota polisi Bripka Cecep Saeful Bahri (39) meninggal dunia akibat desakan massa dan kelelahan saat bertugas.

Korban Polisi: Bripka Cecep Saeful Bahri

Bripka Cecep adalah personel Bhabinkamtibmas Polsek Garut yang sedang bertugas mengatur warga agar masuk area pendopo. Ia pingsan setelah membantu evakuasi dan mengontrol massa, lalu dibawa ke RS Guntur namun tak tertolong.

Reaksi Polisi dan Langkah Tindak Lanjut

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan Wedding Organizer (EO) penyelenggara. Investigasi mencakup evaluasi pengamanan serta SOP pengaturan massa untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi.

Dampak Sosial dan Respons Masyarakat

Warga Setempat

Seorang pedagang setempat, Nelis, menyebut kerumunan terjadi sejak pagi dan memuncak siang hari, bahkan ambulans tampak sibuk mengevakuasi banyak korban pingsan.

Keluarga Korban

Orang tua dari Vania Aprilia membenarkan kehilangan anak mereka, terjadi ketika anaknya berada di tengah kerumunan pendopo.

Pentingnya Pengaturan Kerumunan

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa acara publik, walau bernuansa pesta rakyat, tetap memerlukan sistem pengamanan yang matang. Penggunaan pagar sektoral, jalur evakuasi, tim medis terlatih, dan koordinasi dengan aparat keamanan harus diprioritaskan.