August 16, 2025
004234600_1750689399-IMG_0366

Nadiem Makarim Ucap Terima Kasih Usai Diperiksa Kejagung: Sikap Kooperatif & Profesional

kanglintang.com – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, kembali menjadi sorotan setelah menjalani pemeriksaan kedua di Gedung Bundar Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) pada 15 Juli 2025. Usai pemeriksaan hampir 9 jam, Nadiem bersikap kooperatif, mengapresiasi penyidik, dan menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada aparat serta berharap segera kembali ke keluarga.

Kronologi Pemeriksaan dan Isi Pernyataan Nadiem

  1. Proses pemeriksaan yang intens
    Nadiem diperiksa sejak pagi hari sekitar 09.00 WIB dan selesai menjelang sore, sekitar 18.00 WIB, dalam pemeriksaan lanjutan kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook. Ini merupakan panggilan kedua setelah pemeriksaan awal 12 jam pada 23 Juni 2025.

  2. Sikap kooperatif dan apresiasi
    Menyampaikan, “Saya baru saja selesai panggilan kedua… saya ingin berterima kasih sebesar-besarnya kepada pihak Kejaksaan….”. Pernyataan ini menunjukkan toleransi tinggi terhadap proses hukum dan penghormatan terhadap asas praduga tak bersalah.

  3. Permintaan izin pulang ke keluarga
    Nadiem mengemas pernyataannya dengan sopan: “Terima kasih sekali lagi, izinkan saya kembali ke keluarga saya”—menunjukkan prioritas keluarga dan menjaga empati publik.

Detail Pemeriksaan Kedua dan Topik yang Disorot

  1. Kasus Chromebook Rp9,9 triliun
    Penyidikan menyelidiki dugaan korupsi dalam pengadaan 1,1 juta laptop Chromebook senilai hampir Rp9,9 triliun selama masa jabatan Nadiem.

  2. Fokus penyidik terhadap keputusan teknis
    Penyidik mengejar informasi seputar keputusan perubahan dari Windows ke ChromeOS dan rapat pada Mei 2020 yang akhirnya memunculkan skema pengadaan Chromebook.

  3. Jumlah saksi dan materi pemeriksaan
    Nadiem dicecar sekitar 31 pertanyaan seputar perencanaan, vendor, dan penggunaan anggaran.

Respons Nadiem terhadap Proses Hukum

  1. Pilar hukum demokratis
    Ia menyatakan hadir sebagai warga negara yang hormat terhadap hukum: “penegakan hukum yang adil dan transparan adalah pilar penting bagi demokrasi….”.

  2. Apresiasi terhadap penyidik
    Ia menegaskan, penyidik Kejagung menjalankan tugas sesuai asas keadilan, transparansi, dan praduga tak bersalah.

  3. Komitmen menjernihkan fakta
    Nadiem berjanji tetap kooperatif demi menjaga kepercayaan publik terhadap transformasi pendidikan.

Penyikapan Publik dan Implikasi Proses Hukum

  1. Akuntabilitas pejabat publik
    Pemeriksaan terhadap sosok berpengaruh seperti Nadiem menunjukkan komitmen penegak hukum dalam menegakkan akuntabilitas, tanpa pandang bulu. Ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat.

  2. Pembelajaran institusional
    Kasus Chromebook harus menjadi momentum evaluasi tata kelola pengadaan di lingkungan pemerintahan, agar prosedur tidak hanya formal, tetapi berlandaskan efisiensi dan transparansi.

  3. Dampak terhadap citra transformasi pendidikan
    Meskipun ditimpa isu hukum, pernyataan kooperatif Nadiem diharapkan tidak menggerus kepercayaan masyarakat terhadap inovasi digitalisasi pendidikan yang ia dorong selama memimpin Kemendikbudristek.

Transparansi & Kooperasi Sebagai Pilar Demokrasi

Pernyataan Nadiem Makarim ucap terima kasih kepada Kejagung bukan sekadar formalitas, tapi cerminan sikap kooperatif dan penghormatan terhadap hukum. Dengan berada dalam posisi saksi, Nadiem menunjukkan komitmen warga negara dalam menghormati proses hukum, tanpa menghilangkan martabat dan tanggung jawab keluarga.

Jika proses ini dibangun atas asas transparansi dan akuntabilitas, maka bukan hanya kasus Chromebook yang jernih, tetapi juga kepercayaan publik terhadap sistem hukum dan reformasi pendidikan akan semakin kuat.