August 16, 2025
6874cd9be67ae-rafael-struick-dan-marselino-ferdinan-tak-pernah-didaftarkan-ke-piala-aff-u-23_665_374

kanglintang.com – Isu tentang absennya nama Rafael Struick dan Marselino Ferdinan dari skuad Timnas Indonesia U‑23 untuk Piala AFF U‑23 2025 jadi sorotan publik. Nama mereka sempat disebut bakal gabung, tapi faktanya tidak ikut turun di turnamen. Banyak fans yang mempertanyakan keputusan ini.

Keputusan Pelatih Vanenburg: Fokus Pemain Lokal

Pelatih Gerald Vanenburg menegaskan sejak awal bahwa Struick dan Marselino tidak dipanggil ke skuad AFF U‑23. Dalam konferensi pers, Vanenburg menyebut kedua pemain tersebut masih fokus di tim senior dan tidak diharapkan turun di turnamen U‑23.

Keputusan ini bukan karena performa jelek atau konflik. Vanenburg bicara logis: pemain yang aktif di skuat senior tak perlu digeser ke tim junior, apalagi saat ada turnamen tingkat Asia . Dia percaya bahwa komposisi pemain yang ada—utama dari liga domestik—cukup kuat.

Lebih lanjut, Vanenburg bilang skuad lokal sudah siap dan punya kualitas cukup untuk menghadapi Piala AFF U‑23, bahkan tanpa kehadiran Struick atau Marselino.

PSSI dan Sumardji: Strategi untuk Jangka Panjang

Ketua BTN PSSI Sumardji menjelaskan bahwa pemusatan latihan AFF U‑23 2025 sengaja difokuskan pada pemain Liga Indonesia, bukan pemain ‘abroad’. Struick dan Marselino akan dipersiapkan untuk Kualifikasi Piala Asia U‑23.

Sumardji juga menyebut kendala administratif: beberapa pemain di klub luar negeri tidak mendapat izin karena AFF U‑23 bukan kalender FIFA. Klub enggan melepas pemain saat itu.

⚽ Ketua PSSI, Erick Thohir, menambahkan dari sisi manajemen skuad: fisik pemain muda seperti Marselino belum cukup matang untuk sering dimainkan. Mereka lebih diprioritaskan untuk event yang lebih besar seperti Kualifikasi Asia.

Alasan FIFA Calendar dan Beban Fisik

Salah satu alasan paling krusial: kalender turnamen AFF U‑23 tidak diakui FIFA. Artinya, klub luar negeri tidak wajib melepas pemain. Contohnya: Tim Geypens dan Dion Markx juga tidak dilepas karena ini turnamen non-FIFA.

Di sisi lain, Thohir juga menyebut alasan beban fisik dan rotasi pemain. Jika pemain muda terus dipaksa, justru rentan cedera dan melewatkan event penting berikutnya. AFF U‑23 dipandang sebagai turnamen persiapan, bukan prioritas utama.

Dampak Strategis untuk Timnas U‑23

Kepercayaan pada Pemain Lokal

Tanpa Struick dan Marselino, slot dibuka untuk pemain menghasilkan dari Liga 1/2, memberi kesempatan mereka membuktikan diri di panggung internasional usia muda . Ini bisa bantu regenerasi skuad junior.

Fokus ke Event Lebih Besar

Dengan mengarahkan Struick/Marselino ke kualifikasi Asia U‑23, PSSI optimalkan persiapan untuk kompetisi dengan bobot lebih tinggi dan jadwal resmi FIFA.

Manajemen Beban dan Risiko Cedera

Strategi ini kurangi risiko cedera pada pemain kunci, menjaga depth squad dan kesehatan pemain di long season, termasuk turnamen senior dan liga.

Reaksi Publik & Fans

Suara fans terbagi. Ada yang dukung penuh keputusan ini—anggap opsi lokal baik dan setara. Tapi tak sedikit juga sakit hati karena Struick/Marselino dianggap bisa memberikan dampak besar.

Pendapat sebagian fans menyebut AFF U‑23 penting untuk membangun prestige sepakbola Indonesia. Namun ada juga yang menyadari bahwa strategi dan manajemen risiko adalah keharusan dalam jangka panjang.

Keputusan untuk tidak memasukkan Struick dan Marselino ke AFF U‑23 2025 bukan tanpa alasan. Pelatih Vanenburg dan PSSI punya strategi jelas:

  • Fokus pada pemain lokal dari liga domestik

  • Prioritaskan event besar (Kualifikasi Asia U‑23)

  • Kelola beban dan risiko fisik

  • Ikuti aturan FIFA Calendar