August 16, 2025
Kapolri-Listyo-dan-Prabowo

kanglintang.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikabarkan telah menyiapkan sejumlah nama kandidat Wakapolri, dan rencananya akan diajukan langsung ke Presiden Prabowo Subianto. Ini mengikuti pensiunnya Komjen Ahmad Dofiri pada akhir Juni 2025. Langkah ini bertujuan memastikan proses seleksi Wakapolri berjalan harmonis antara Polri dan presiden—sebuah sinyal penting bagi stabilitas institusi keamanan negara.

Proses Regenerasi & Seleksi Wakapolri

1. Alasan pergantian jabatan
Komjen Ahmad Dofiri resmi pensiun pada 30 Juni 2025 setelah memasuki usia 58 tahun. Proses pergantian ini berlangsung secara resmi lewat upacara serah terima yang dipimpin langsung Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

2. Siapa calon yang masuk radar
Kadiv Humas Irjen Sandi Nugroho menyebut, Kapolri telah mengantongi beberapa nama Pati dari pangkat Irjen hingga Komjen. Mereka dianggap memenuhi syarat baik dari sisi dedikasi maupun integritas.

3. Alasan konsultasi dengan presiden
Setelah pemilihan internal, nama-nama tersebut akan disodorkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurut Sandi Nugroho, ini bertujuan untuk menjaga harmonisasi antar-lembaga serta kesesuaian visi misi Polri dalam mendukung program pemerintah.

Profil Singkat Kandidat & Struktur Kualifikasi

1. Pangkat dan eselon yang dipertimbangkan
Sandi Nugroho menegaskan bahwa calon Wakapolri bisa berasal dari Irjen (bintang dua) maupun Komjen (bintang tiga). Syarat utama: punya rekam jejak jabatan strategis, pengalaman komando, dan kualifikasi operasional tinggi.

2. Contoh sosok potensial
SEjumlah nama yang satunya muncul di tangga wacana politik termasuk Kabareskrim Komjen Wahyu Widada, Irwasum Komjen Dedi Prasetyo, Kalemdiklat Komjen Chrysnanda Dwilaksana, dan beberapa kepala korps lainnya. Beberapa berasal dari instansi luar Polri namun berpangkat bintang tiga, yang juga berpotensi diakomodasi.

3. Kriteria personal utama
Sandi Nugroho menegaskan calon harus berdedikasi tinggi, berintegritas, serta mampu bekerja sama dengan Kapolri. Selain itu, sebagai wajah Polri, sosok tersebut harus mampu menjaga kepercayaan publik dan merespons dinamika keamanan dengan cepat.

Komunikasi dengan Presiden & DPR

1. Mekanisme koordinasi dengan presiden
Kapolri dikabarkan akan menyerahkan set daftar calon Wakapolri kepada Presiden Prabowo. Ini bukanlah rekomendasi final, melainkan konsultasi formal agar penunjukan wakil Kapolri sesuai visi nasional keamanan negara.

2. Peran DPR melalui Komisi III
Komisi III DPR sudah menyatakan keyakinannya bahwa Kapolri telah mengantongi nama-nama kandidat. Meskipun urusan penetapan tetap ada pada presiden, DPR berharap Wakapolri baru mampu merefleksikan visi keamanan sesuai “Asta Cita” Presiden Prabowo.

3. Sinergi lembaga pascapelantikan
Dengan komunikasi dari awal, diharapkan bahwa koordinasi antar-institusi (Polri, eksekutif, legislatif) berjalan lancar pasca-pelantikan. Ini juga menjaga konsistensi kebijakan keamanan nasional dan stabilitas internal Polri.

Dampak terhadap Kinerja Polri & Publik

1. Estafet kepemimpinan yang mulus
Dengan adanya komunikasi dan perencanaan yang rapi, diharapkan transisi posisi Wakapolri berjalan lancar tanpa kekosongan jabatan yang panjang. Ini penting agar sistem kerja internal tetap optimal.

2. Sinergi internal dan peningkatan moral
Kepastian calon yang dipilih secara baik diharapkan meningkatkan moral dan semangat kerja jajaran Polri, serta mempromosikan rasa percaya diri institusional di mata publik.

3. Rekomendasi publik dan law enforcement
Publik dan DPR akan memantau sejauh mana sosok terpilih bisa konsisten dukung program Kapolri, menjaga transparansi, serta memberi kontribusi nyata dalam pemberantasan kejahatan dan stabilitas polri.